Christopher Florensco Raditya Setadewa, atau akrab disapa Seto, intern di Center for Life-span Development (CLSD) Fakultas Psikologi UGM, berkesempatan mengikuti program mobilitas internasional ke University of Sydney, Australia. Program ini merupakan bagian dari proyek yang didanai hibah Australian Alumni Grants 2025, yang diraih oleh Ibu Elga Andriana, S.Psi., M.Ed., Ph.D., dosen sekaligus peneliti CLSD, yang akan turut berpartisipasi bersama Seto dalam kegiatan tersebut.
Selama tiga minggu, Seto dan Ibu Elga akan mempelajari pendekatan ‘University Co-Design’ dalam pembelajaran inklusif. Pendekatan tersebut menempatkan individu dengan disabilitas intelektual sebagai bagian aktif dari lingkungan universitas. Mereka tidak hanya diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan sebagai mahasiswa, tetapi juga bekerja sebagai dosen pendamping (co-lecturer) yang berperan aktif dalam proses perkuliahan dan tutorial. Nantinya, Seto dan Ibu Elga akan mengobservasi dan ikut serta dalam proses, mulai dari persiapan rencana pembelajaran hingga berpartisipasi langsung dalam kelas perkuliahan.
Keterlibatan Seto sebagai individu dengan disabilitas intelektual dalam program ini juga mendapat perhatian khusus dari Australian Awards Indonesia (AAI). Menurut Ibu Elga, pihak AAI memberikan dukungan besar karena partisipasi Seto sangat selaras dengan prinsip Gender Equality, Disability and Social Inclusion (GEDSI) yang diusung AAI dalam setiap programnya. “Mereka (Australia Awards Indonesia) berharap diseminasi proyek dengan Seto ini kuat karena sangat khas dan menjadi perhatian mereka,” ujar Ibu Elga.
Untuk mempersiapkan diri mengikuti program mobilitas internasional tersebut, Seto berusaha membekali diri melalui berbagai langkah yang mendukung kesiapannya. Salah satu persiapan yang dilakukan adalah dengan mengikuti program pengabdian kepada masyarakat yaitu senior school di CLSD. Program ini memberikan pengalaman berinteraksi langsung dengan lansia serta dapat membantu melatih kepekaan sosial. Selain itu, Seto juga mempersiapkan kemampuan bahasa Inggris sebagai bekal utama dalam berkomunikasi di lingkungan internasional. Tidak hanya itu, Seto juga mengikuti kelas IUP (International Undergraduate Program) di Fakultas Psikologi untuk membiasakan diri dengan ekosistem universitas. Seto juga turut menjaga kesiapan fisik agar nantinya dapat menjalani seluruh kegiatan dalam program mobilitas dengan optimal.
Orang tua, dosen, serta Fakultas Psikologi secara penuh mendukung langkah Seto dalam mempersiapkan diri mengikuti program mobilitas. Dukungan yang hadir dari berbagai pihak di sekelilingnya diharapkan dapat menjadi semangat bagi Seto untuk semakin percaya diri dalam mengembangkan kemampuan dan siap memanfaatkan kesempatan yang diberikan Australian Alumni Grant dengan sebaik-baiknya.
#AustraliaAwardslndonesia #AAG #OzAlum