Liputan Kegiatan Summer Course Module 5: Disability-inclusive Lifespan Methodological Research
Berkolaborasi dengan ahli studi disabilitas Indonesia dan internasional, summer course bertema International Online Summer Course on Disability and Lifespan Development: Indonesia and Global Perspectives bertujuan untuk memfasilitasi pembelajaran kritis dalam menganalisis dan memahami hambatan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas, serta mendorong pertukaran ilmu pengetahuan, diskusi, sekaligus membangun koneksi antara ilmuwan muda dan ahli-ahli berpengalaman di ranah penelitian disabilitas yang diharapkan mampu menginspirasi penelitian baru dan implementasinya di dunia nyata. Kursus musim panas ini merupakan summer course pertama yang diselenggarakan oleh Center for Life-Span Development (CLSD), Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada.
Modul kelima diawali oleh narasumber Prof. Gavin Sullivan dari Coventry University (United Kingdom) dengan topik Disasters, Disability and Collective Action: Individual and Collective Emotional and Identity-related Responses pada hari Senin, 4 Oktober 2021 pukul 17:00 – 19.00 WIB. Prof. Sullivan menjelaskan bahwa, sementara kebijakan-kebijakan bencana menyoroti kebutuhan untuk mengikutsertakan penyandang disabilitas, perencanaan bencana dan penelitian yang berfokus pada penyandang disabilitas masih terbatas. Dalam kuliah ini, Prof. Sullivan mengajak partisipan mengeksplorasi dan mengkritisi pertimbangan disabilitas dalam kaitannya dengan dua penelitian yang telah beliau publikasikan: yang pertama adalah pemeriksaan lanjutan terhadap gempa bumi Yogyakarta tahun 2006 dan yang kedua adalah survei kualitas hidup dan status sosial di antara orang-orang yang dipindahkan, direlokasi, atau masih bertahan di lokasi pasca lima tahun letusan Gunung Sinabung. Di penghujung kuliah, partisipan diharapkan mampu memahami bagaimana eksplorasi pendekatan identitas sosial atau penyembuhan sosial untuk disabilitas dan perkembangan dapat relevan dalam kesiapsiagaan dan pemulihan bencana serta mendiskusikan bagaimana wawasan dari sesi ini dapat diterapkan pada penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dan rekan-rekan di Palu pada tahun 2022 mendatang.
Lecture selanjutnya terbagi menjadi dua bagian yaitu Lecture ke-18 dan 19 yang dibawakan oleh Prof. Iva Strnadová, profesor Special Education and Disability Studies dari University of New South Wales, Australia pada Selasa, 5 Oktober 2021 dan Rabu, 6 Oktober 2021. Berjudul Co-designing and Co-producing Research with People with Disabilities, Prof. Strnadová menjelaskan mengenai cara mendesain dan melakukan penelitian bersama orang-orang dengan disabilitas. Mengutip Beebeejaum (2014), dalam penelitian atau penciptaan pengetahuan, konteks co-production menekankan kontribusi yang dapat diberikan oleh komunitas non-akademik terhadap proses penelitian (dan hasilnya). Di sini, penelitian dilakukan ‘dengan’ komunitas, bukan ‘dalam’ komunitas. Dalam kuliahnya, Prof. Strnadová menekankan bahwa alih-alih memisahkan produsen pengetahuan dan pengguna pengetahuan menjadi dua kelompok yang berbeda, proses co-production bertujuan untuk menciptakan komunitas yang melakukan praktik bersama di mana semua pemangku kepentingan memiliki peran dalam proses pencarian atau penciptaan pengetahuan (Rycroft-Malone et al., 2016). Dalam sesi ini, partisipan belajar tentang mengapa penelitian bersama sangat penting dalam penelitian yang relevan dengan penyandang disabilitas, dari mana istilah produksi bersama berasal, untuk apa istilah itu diterapkan, apa landasan teoretis dan filosofis dari penelitian bersama, dalam penelitian, apa prinsip-prinsipnya, dan apa manfaat dari penelitian bersama.
Lecture terakhir dari modul kelima sekaligus yang mengakhiri rangkaian sesi Summer Course dibawakan oleh Dr. Michelle Bonati dari State University of New York, Plattsburgh, USA berjudul Research Involving People with Disabilities in Service-Learning in the Community. Lecture ini diadakan pada Kamis, 7 Oktober 2021 pukul 18.00 – 20.00 WIB. Pada sesi ini, Dr. Bonati mengajak peserta belajar tentang service-learning, pendekatan pedagogis yang dapat melibatkan siswa dengan dan tanpa disabilitas dari TK-SMA hingga pendidikan tinggi. Sesi ini juga membahas sepintas tentang kerangka teoritis service-learning dan proses penerapan service-learning dalam memperbaiki kurikulum siswa. Partisipan juga diajak untuk menelaah faktor-faktor pendukung dan penghambat pembelajaran layanan berbasis masyarakat inklusif dengan menggunakan contoh dari Dr. Bonati sendiri yang bekerja sebagai guru pendidikan khusus sekaligus sebagai peneliti. Kuliah ini juga membahas metode dan pertimbangan untuk penelitian inklusif yang melibatkan siswa dengan dan tanpa disabilitas yang terlibat dalam pembelajaran layanan berbasis masyarakat. Pada akhir sesi, partisipan melakukan diskusi kelompok kecil yang berfokus pada studi kasus proyek pembelajaran layanan inklusif dan pertimbangan penelitian. Sebagai penutup, masing-masing perwakilan kelompok berbagi tanggapan atau hasil diskusi terhadap studi kasus dalam sesi tanya-jawab formal.
Student-led Conference
Student-led Conference Day #1 dilakukan pada Selasa, 12 Oktober 2021 pukul 17.00 – 19.00 WIB secara daring melalui Zoom Meeting. Terdapat empat kelompok siswa yang melakukan presentasi atas proposal riset mereka. Kelompok 2 mempresentasikan proposal riset dengan judul “Understanding psychological wellbeing of adolescents with disability during COVID-19 Pandemic in Indonesia.”, disusul oleh kelompok 5 yang membawakan judul “Exploring employers’ perception on employability of people with disabilities in Western and NonWestern countries.”, selanjutnya kelompok 6 dengan tema penelitian Identifying the barriers and supportive factors in the inclusive school that children with disabilities require to to feel safe and motivated to study.“, dan diakhiri oleh kelompok 7 yang memaparkan proposal riset dengan judul “Barriers that University Students with Disabilities Face in Studying Abroad.”. Pada sesi hari ini, terdapat tiga orang pembahas presentasi kelompok siswa yaitu: Dr. Pradytia Putri Pertiwi, Dr. Elga Andriana, dan Dr. Wuri Handayani. Para peserta lain dan juga partisipan umum yang mengikuti sesi student-led conference ini juga dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan terkait proposal riset yang telah dipresentasikan.
Hari berikutnya yaitu Kamis, 14 Oktober 2021, pukul 17.00 – 19.00 WIB diteruskan dengan Student-led Conference Day #2 yang dilakukan kembali secara daring melalui Zoom Meeting. Di hari kedua ini, terdapat empat kelompok siswa yang melakukan presentasi atas proposal riset mereka. Presentasi diawali oleh kelompok 1 yang menyampaikan proposal riset dengan tema “Support for children with disabilities to gain access to education from the perspective of bio-psycho-social models during covid-19 pandemic”. Selanjutnya, kelompok 3 memaparkan proposal riset dengan tema “Disability perspectives: education and lifetime consequences” dan dilanjutkan oleh kelompok 1 dengan tema “Supporting a return to school for children with disabilities in a post pandemic environment: A comparative study of Indonesia, Malaysia, and Australia”. Pada akhir kegiatan, kelompok 8 menutup presentasi dengan tema proposal riset “Acceptance and perception of mainstream teachers and students towards students with disability in an inclusion classroom in Indonesia and Malaysia.” Pada sesi hari ini, Prof. David Evans dari The University of Sydney (Australia) turut hadir dan menjadi pembahas dalam presentasi kelompok siswa.
Penutup
Rangkaian kegiatan Summer Course secara resmi ditutup oleh Dekan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Bapak Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D. The International Summer Course on Disability and Life-Span Development: Indonesia and Global Perspectives pun telah berakhir. Dengan total 20 sesi, 21 pembicara dari 7 negara berbeda, dan 110 peserta dari 15 negara, Summer Course ini dimulai dari 3 Agustus dan berlangsung hingga 14 Oktober 2021. Kami mengucapkan terima kasih kepada para pembicara atas wawasan dan bimbingan yang telah disampaikan mengenai disabilitas dan perkembangan rentang hidup, serta kepada seluruh peserta Summer Course yang telah berpartisipasi secara aktif dan mendukung kegiatan ini dengan menghadiri sesi dan menyumbangkan ide-ide terbaiknya. Sampai jumpa di acara CLSD selanjutnya!
(SRP CLSD)