Center for Life-Span Development (CLSD) dan Program Studi Doktor Ilmu Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan “Semiloka: Etika Penelitian dengan Partisipan Anak”. Semiloka yang berlangsung pada hari Kamis, 13 Januari 2022 ini terbuka untuk umum terutama bagi partisipan yang merupakan peneliti perkembangan anak, mahasiswa, guru, dan praktisi pendidikan.
Terbagi menjadi tiga sesi dan dimoderatori oleh Research Assistant CLSD yaitu Lisa Sunaryo Putri, S.Psi., semiloka ini memiliki tiga narasumber, yaitu Edilburga Wulan Saptandari, M.Psi., Ph.D., Psikolog, Elga Andriana, M.Ed., Ph.D., dan Indra Yohanes Kiling, M.A., Ph.D.
Sesi pertama semiloka yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 09.30 WIB diawali dengan topik Tantangan Metodologis dan Etis Penelitian dengan Anak oleh Edilburga Wulan Saptandari, M.Psi., Ph.D., Psikolog. Pada sesi ini, narasumber menjelaskan mengenai definisi, sejarah, langkah-langkah, prinsip, dan serba-serbi keterlibatan anak dalam penelitian. Disampaikan bahwa tantangan penelitian dengan anak dibagi menjadi tiga bagian menurut Norozi dan Moen (2016), yaitu power dynamics, methodologies, dan ethical issues yang dikupas lebih dalam pada sesi ini.
Selain itu, sesi kedua yang berlangsung dari pukul 09.30 hingga 11.00 WIB disampaikan oleh Elga Andriana, M.Ed., Ph.D. mengangkat topik Penelitian Melibatkan Anak yang Etis dan Inklusif. Pada sesi ini, narasumber menjelaskan prinsip-prinsip yang mendasari etika penelitian yang melibatkan anak dengan disabilitas, permasalahan seputar etika penelitian yang melibatkan anak dengan disabilitas serta adaptasi yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan partisipan anak dengan disabilitas dalam penelitian.
Sesi terakhir yang berlangsung dari pukul 11.00 hingga 12.30 WIB membahas mengenai Etika dan Kerentanan Anak di Perbatasan Indonesia disampaikan oleh Indra Yohanes Kiling, M.A., Ph.D. Pada sesi ini, narasumber menyampaikan pengantar, persiapan penelitian, implementasi penelitian, diseminasi dan komunikasi penelitian, serta hal-hal yang sebaiknya dilakukan dan dihindari selama penelitian berlangsung.
Dihadiri oleh total 85 peserta, Semiloka Etika Penelitian dengan Partisipan Anak menyediakan fasilitas berupa sertifikat elektronik dan materi dari masing-masing sesi. Tiap sesi ditutup dengan tanya jawab oleh peserta dan narasumber. Lewat semiloka ini, diharapkan peserta dapat memperluas wawasan mengenai etika penelitian dengan partisipan anak di Indonesia melalui pemaparan para ahli di bidangnya.
(SRP/CLSD)