Optimalisasi Pengasuhan ABK di Masa Pandemi
oleh: Resti Fahmi Dahlia
editor: Diah Dinar Utami
Photo by Cliff Booth from Pexels
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang sedang dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia sendiri, dampak pandemi COVID-19 mempengaruhi berbagai macam sektor seperti ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Selain itu, pandemi juga dirasakan oleh anak-anak, orang dewasa, pelajar, orang tua siswa, dan guru. Kondisi psikologis seperti kecemasan, stres, dan depresi juga dirasakan oleh para siswa hingga mahasiswa di Indonesia, baik individu tanpa disabilitas maupun individu dengan disabilitas. Kondisi pandemi ini membuat pemerintah mengeluarkan keputusan melalui surat edaran nomor 4 tahun 2020 mengenai pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh dengan mengutamakan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat serta mempertimbangkan tumbuh kembang siswa dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi COVID-192.
Publikasi penelitian mengenai dampak permasalahan COVID-19 pada individu dengan disabilitas mulai bermunculan, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Turk dan McDermott4 yang meneliti dampak pandemi terhadap individu dengan intelectual disability disorder. Penelitian ini menemukan bahwa permasalahan yang dihadapi individu dengan intellectual disability disorder terkait dengan kegiatan sehari-hari, sehingga hal tersebut mengakibatkan adanya perubahan perilaku individu. Hal ini sejalan dengan kajian yang telah dilakukan oleh Radissa, Wibowo, Humaedi dan Irfan3 di Indonesia yang menemukan bahwa individu dengan kebutuhan khusus merupakan kelompok paling rentan dalam situasi pandemi. Hal ini disebabkan oleh pemenuhan kebutuhan yang terganggu, pembatasan secara sosial yang menyebabkan kesulitan akses kesehatan dan pemenuhan akses informasi mengenai COVID-19 yang cenderung sulit karena kebijakan yang masih abai terhadap individu dengan kebutuhan khusus.
Selain memiliki dampak terhadap individu dengan kebutuhan khusus, situasi pandemi juga memiliki dampak terhadap keluarga yang memiliki anggota dengan kebutuhan khusus5. Penelitian yang dilakukan Amorim, dkk.,6 menunjukkan bahawa sebagain besar orang tua yang memiliki anak dengan autism spectrum disorder memiliki emosi yang negatif berkaitan dengan situasi pandemi COVID-19. Selanjutnya, literatur dari Asbury, Fox, Deniz, Code dn Toseeb (2021) menunjukkan bahwa keluarga yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus mengalami permasalahan kesehatan mental yang buruk dan mereka merasa berada dibawah tekanan selama pandemi COVID-19. Penelitian-penelitian yang telah dibahas menunjukkan bahwa orang tua dan keluarga sebagai caregiver anak berkebutuhan khusus memiliki kerentanan terhadap stres ketika menghadapi pandemi COVID-19 dengan metode pembelajaran jarak jauh dan penerapan sistem jaga jarak antar individu.
Salah satu hal yang diperlukan orang tua yang sekaligus berperan sebagai caregiver anak berkebutuhan khusus di rumah adalah dengan memiliki strategi koping untuk menghadapi situasi saat ini yang tidak menentu dan berubah-ubah. Strategi koping adalah suatu strategi yang digunakan oleh individu untuk menghadapi situasi yang menekan dan mengolahnya sesuai dengan sumber daya dalam diri yang dimiliki7.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai coping oleh keluarga yang memiliki ABK untuk menghadapi situasi yang tak menentu8:
- Planning
Orang tua dapat melakukan penjadwalan mengenai hal-hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dan anak selama kegiatan dilakukan di rumah. Penjadwalan mengenai kegiatan harian dan kegiatan akademik akan membantu orang tua mengurangi stres dan juga beban untuk mendampingi anak. Penjadwalan ini dapat dilakukan dengan membuat jadwal baru bagi anak. Jadwal ini meliputi waktu bermain, belajar, makan, dan waktu istirahat tenang tanpa gawai.
- Seeking social support for instrumental and emotional reason
Tindakan untuk meminta bantuan, nasihat, dan informasi untuk menghadapi kondisi stres atau cemas yang dihadapi selama masa pandemi COVID-19. Tindakan ini juga dapat dilakukan dengan cara individu tetap terhubung dengan kerabat atau individu lain melalui media sosial disaat kondisi pembatasan mobilitas masyarakat. Bertukar cerita secara online dengan keluarga lain yang memiliki ABK akan memberikan informasi pada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus mengenai pengalaman mereka untuk menjalani kesehariannya selama pandemi COVID-19 bersama dengan anak berkebutuhan khsuus.
- Active coping
Tindakan untuk mengambil langkah aktif dalam menanggulangi dampak situasi yang berubah-ubah dan tak menentu. Tindakan ini dapat diwujudkan dengan mengajak anak aktif melakukan kegiatan kebersihan diri untuk mengatasi atau menghindari tertular virus saat pandemi COVID-19. Melakukan kegiatan olahraga yang disesuaikan dengan usia anak di rumah untuk menjaga kesehatan diri. Memberikan informasi pada anak yang memiliki kebutuhan khusus mengenai pandemi COVID-19 sesuai dengan usia perkembangannya.
Selain memiliki strategi koping yang adaptif, keluarga juga sebaiknya mampu untuk mengolah tekanan dan stress yang hadir dari lingkungan luar berkaitan dengan kondisi pandemi. American Psychology Association (APA)9 memberikan ulasan mengenai cara untuk mengurasi stres bagi keluarga dengan ABK diantaranya:
- Membuat kegiatan baru bagi anak, hal ini bermaksud agar anak merasa aman dan memahami apa yang diharapkan dari anak serta memperkenalkan perilaku baru dalam kehidupan sehari-hari.
- Memberikan empati dan validasi atas perasaan yang dirasakan anak yang mungkin mengenai ketidaknyamanan atau tantangan yang mempengaruhi aktivitas sensorik atau terapi anak.
- Menunjukkan cinta tanpa syarat pada anak berkebutuhan khusus di masa pandemi dan mendorong anak untuk berbicara tentang perasaan mereka.
- Memberikan kesempatan pada anak untuk tetap menjalin komunikasi melalui media dengan teman atau terapis saat masa isolasi sosial.
Referensi
- Hasanah, U. Ludiana & Livana, P.H. (2020) Gambaran Psikologis Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19. 8(3), 299-306
- Kemendikbud.co.id
- Radissa, V.S., Wibowo, H., Humaedi, S., & Irfan, M (2020) Pemenuhan Kebutuhan Dasar Penyandang Disabilitas pada Masa Pendemi COVID-19. Jurnal Pekerja Sosial
- Turk, M.A. & McDermott, S. (2020) The COVID-19 pandemic and people with disability. Disabil Health J
- Amy, H., Debbi, H., Ashli, M., Tal, L.D., Christopher, R. (2020) Children with disabilities in the united state and the COVID-19 pandemic.
- Amorim, R. Catarino, S. Miragaia, P., Ferreras, C., Viana, V. & Guardiano, M (2020) The impact of COVID-19 on children with autism spectrum disorder. Rev Neurol
- Lazarus, R.S & Folkman, S. (1984) Stress appraisal and coping. Newyork: Springer Publishing Company. Inc
- Carver, C.S., Weintraub, J.K. & Scheier, M.F. (1989) Assessing Coping Strategirs: A Theoretically Based Approach. Journal of Personality and Social Psychology
- American Psychology Association (APA) (2020) Psychologists’ research offers ways to help families, caregivers and children cope during the pandemic.https://www.apa.org/research/action/children-disabilities-covid-19